Gudang Pembelajaran SMA Fransiskus Bandarlampung


Ekskul Paduan Suara SMA Fransiskus Bandar Lampung atau yang dikenal dengan nama Gita Assisi Choir mengharumkan nama bangsa Indonesia di kompetisi 11th Orientale Concentus International Choral Festival, 1-4 Juli 2018, Singapore.

 Menjadi satu-satunya paduan suara di provinsi Lampung yang mengikuti kompetisi tersebut bersama dengan paduan suara dari provinsi-provinsi lain seperti, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara bertarung dengan paduan suara lainnya yang berasal dari Singapura, Malaysia, China, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Belanda, dan Amerika Serikat.

Beranggotalan 40 siswi, Gita Assisi Choir berkompetisi dalam kategori B3: Equal Voices – 16 years and below (Suara Sejenis – 16 tahun ke bawah). Mereka juga ditemani oleh Kepala SMA Fransiskus: Sr. Pauli FSGM, 2 orang pembimbing, dan 2 orang MUA, serta beberapa orang tua murid.

Menyanyikan lantunan Sanctus (Roni Sugiarto & Swingly), Nigra Sum (Pablo Casals), dan Gaudete (Piae Contiones & Michael Engelhardt) di kompetisi tersebut di School of The Arts (SOTA), Singapore pada Senin, 2 Juli 2018.  Di bawah naungan conductor sekaligus pelatih Alfonso Andika Wiratma yang datang jauh-jauh dari Semarang, Gita Assisi Choir berhasil meraih Gold Grade III dengan jumlah nilai 84,9 dan menempatkannya di posisi ke dua dari tujuh paduan suara yang berkompetisi pada kategori B3.

Jane Elisabeth sebagai perwakilan Gita Assisi Choir dalam malam penghargaan pada Rabu, 4 Juli 2018, bertempat di Esplanade Concert Hall, Singapore mengaku sangat bangga melihat hasil yang diraih Gita Assisi Choir pasalnya nilai yang diraih jauh meningkat dari kompetisi yang sebelumnya diikuti.

“Saat saya tiba di atas panggung, langsung disoraki ‘Indonesia, Indonesia’ oleh teman-teman saya yang berada di tribun. Seperti Esplanade Concert Hall disewa oleh orang Indonesia. Saya juga merasakan kompaknya orang Indonesia di ruangan itu karena mereka semua menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,” ungkap Jane mengekspresikan kebahagiaannya.

“Kami sangat terharu dan bersyukur sampai kami teriak-teriak saat hasil untuk Gita Assisi Choir dibacakan, sungguh luar biasa,” ujar para anggota Gita Assisi Choir yang saat itu berada di bagian tribun.

“Sejak mereka tampil di panggung gedung SOTA yang megah itu, saya merasa bangga bahwa akhirnya anak-anak bisa berdiri di panggung itu. Melihat mereka tampil optimal saya merasa salut, terharu, sekaligus bahagia. Namun lebih dari itu semua, saya lebih bangga karena mereka telah melewati proses pendewasaan dan tempaan yang cukup panjang. Dan itu ternyata belum cukup untuk sebuah kematangan. Kompetisi kali ini sungguh gudang pembelajaran yang tak akan saya lupakan, untuk diri sendiri mau pun untuk Gita Assisi. Hasil itu buah dari proses dan saya lebih menggarisbawahi proses. Yang jelas, anak-anak telah memberikan dan melakukan yang terbaik. Saya berharap, mereka tetap sadar sebagai insan pembelajar. Saya harap juga mereka memahami bahwa GREATNESS HAS NO FINISH LINE, because good enough will never change the world. Tetap semangat dan terus belajar. Gantungkan cita-cita setinggi surga, karena Tuhan yang mencintai kita adalah sempurna dan mulia. Fransiskus berjiwa besar dalam segala,” ungkap Kepala SMA Fransiskus, Sr. M. Pauli FSGM, yang saat itu turut menjadi saksi keberhasilan Gita Assisi Choir. ***

Marcellino Hariadi Nugroho