Seminar Koster FSGM


Dalam rangka 150 tahun FSGM, Dewan Pastoral FSGM bekerjasama dengan Komisi Liturgi Keuskupan mengadakan seminar bagi para koster SUKAPRIGISKALI (Sukaharjo, Pringsewu, Gisting, dan Kalirejo), RR La Verna, 20-21 Maret 2019. 

Seminar bagi para koster ini baru pertama kali diadakan, dan ditanggapi sangat antusias oleh para pastor paroki. Setiap stasi mengutus dua orang. Dan, terkumpullah sebanyak 62 orang koster. Hadir sebagai narasumber: Sr. M. Hendrika, Sr. M. Priscilla, Sr. M. Agnesa, dan Komisi Liturgi Keuskupan Tanjungkarang RD. Tripomo.

“Kami sangat gembira karena undangan ini mendapat tanggapan yang positif dari para romo. Panggilan sebagai koster adalah panggilan khusus dari Tuhan untuk melayani-Nya di sekitar altar, ini sungguh berkat yang luar biasa!” ujar Sr. M. Aquina saat membuka seminar ini. Ia juga memohon agar para koster bersukacita dan bergembira dalam menjalani panggilannya. “Lakukanlah pekerjaan-pekerjaan itu dengan tulus dan gembira,” tambahnya lagi.

Sesi pertama adalah tentang Hidup Ekaristik oleh Sr. M. Hendrika. Bila seseorang hidup dalam Ekaristi maka terungkap dalam sikap hidup sehari-hari. Seperti, terbuka terhadap rahmat Allah, menjalin relasi yang baik dengan sesama, dan membawa pertobatan terus-menerus.

Sesi lainnya adalah: Pakaian dan Alat Liturgi, dan juga perawatan alat-alat liturgi oleh Sr. M. Priscilla. Penanggalan dan Warna Liturgi oleh Sr. M. Agnesa. RD Tripomo memberikan penjelasan tentag PUMR (Pedoman Umum Misale Romawi) seperti persiapan misa, lagu-lagu misa, mau pun saat misa berlangsung.

Seminar ini diadakan diskusi kelompok. Di hari ke dua, para koster praktik bagaimana cara mencuci kasula, stola, dan jubah, serta merawat alat-alat liturgi baik dengan braso mau pun dengan jeruk.

“Saya senang dapat mengikuti acara ini. Di samping bertemu dan berkenalan dengan sesama koster, juga menambah wawasan saya. Sebelumnya, hanya tahu dari koster sebelumnya, turun-temurunlah bagaimana dan apa yang harus dilakukan sebelum Misa. Sekarang dibekali dengan dasar-dasar yang benar,” ujar Koster Roworejo, Titus Triwanto.

Ia juga mengatakan, bangga atas acara di Laverna.  “Ini demi kemajuan Gereja. Kami dibekali untuk mengetahui lebih lanjut tentang liturgi, persiapan Misa, misalnya. Semoga kami semua dapat menghasilkan buah yang baik dan meneruskan ilmu ini kepada generasi penerus kami. Jangan hanya sekali ini, tetapi menjadi agenda rutin FSGM, dua tahun sekali,” harap Titus sambil tersenyum.

Begitu juga yang diharapkan oleh Wahyudi, Kalirejo. Jadi koster itu adalah orang yang luar biasa karena tidak semua orang terpanggil untuk menjadi koster. Selain itu, membantu para romo dan umat untuk dapat bertemu dengan Tuhannya dalam Perayaan Ekaristi. Ia berharap, semoga setelah mendapat wawasan baru ini, semakin berkembang dalam iman dan pribadinya. ***

Fransiska FSGM