
By. Okto Klau
Puspas Keuskupan Atambua kembali membuat sebuah pembaruan terhadap rutinitas kerja yang berjalan selama ini. Pembaruan ini terlihat jelas dalam keputusan rapat 2 Agustus 2021.
Rapat ini digagas oleh Pater Vincent Wun, SVD selaku Vikjen sekaligus sebagai PLH Kantor Puspas KA.
Tepat pukul 11.00 WITA, seluruh staf Puspas KA bersama Pater PLH Puspas KA dan Sekretaris Umum, Yosef Hello mulai mengadakan rapat bersama. Agenda rapat adalah membahas perkembangan pandemi serta apa yang harus dilakukan oleh Puspas di tengah perubahan arah karya Pastoral akibat pandemi covid ini.
Dalam pengantarnya, Pater Vincent mengatakan, arah karya pastoral kita telah berubah seiring dengan pandemi yang tidak tahu kapan berakhir. Ini mengharuskan kita sebagai para petugas pastoral terutama yang berada di dapur keuskupan ini (Puspas), memikirkan cara kerja baru di kantor ini selama masih ada dalam pandemi.
“Selama ini kita melayani berbagai kegiatan di paroki-paroki. Selain itu, pendampingan baik berupa pelatihan maupun pembinaan terhadap umat yang akan menerima Sakramen, khususnya Krisma. Tetapi paroki-paroki saat ini tidak ada kegiatan pastoral yang berjalan. Penerimaan sakramen-sakramen juga dibatasi untuk tidak menciptakan kerumunan. Untuk itu kita sebagai agen pastoral di dapur keuskupan ini harus memikirkan apa yang dapat kita buat untuk mengisi kekosongan pelayanan pastoral yang ada,” lanjutnya.
Perlu ada perubahan yang signifikan terhadap alur kerja di Puspas. Karena itu pada rapat ini telah diputuskan dan ditetapkan jadwal kerja baru untuk seluruh pegawai di kantor Puspas sambil menunggu bila nanti semua kegiatan di paroki kembali berjalan normal.
Pembagian jadwal kerja itu sebagai berikut, Senin dan Kamis kerja di dalam kantor. Para staf yang adalah sekretaris-sekretaris komisi menyelesaikan tugas-tugas kantor dan tugas-tugas lain yang ada hubungan dengan tugas pastoral.
Hari Selasa adalah jadwal untuk membuat Bokhasi (yaitu kompos yang dihasilkan melalui fermentasi EM4). Pupuk organik ini akan dikemas dan diberi label kemudian akan dipasarkan kepada umat Keuskupan Atambua. Hal ini akan membantu mengurangi pemakaian pupuk anorganik yang telah terbukti merusak ekosistem tanah dan mengkerdilkan humus tanah.
Hari Rabu menjadi jatah untuk pengisian polibag dengan tanah yang telah di-mix dengan pupuk kandang dan sekam yang dibakar. Polibag-polibag ini dimanfaatkan untuk menanam jahe merah.
Hari Jumat merupakan hari untuk membersihkan lingkungan dari sampah plastik, menyiram, menggembur tanaman klengkeng di kebun “Atambua-Eden”.
Hari Sabtu tetap tidak berubah jadwalnya seperti yang sudah ditetapkan yaitu hari untuk pembersihan ruangan kerja dan lingkungan kantor.
Selain itu, Pater Vincent Wun juga menegaskan agar sebagai agen pastoral para pegawai Puspas harus menjadi contoh bagi umat di lingkungan masing-masing dengan membuat sesuatu yang bermanfaat.
“Hal-hal sederhana seperti berkebun kecil-kecilan, memelihara ternak, membuat usaha rumah tangga atau menanam sayur-sayuran adalah sangat penting agar kita tetap aktif di tengah pandemi ini,” lanjut mantan Provinsial SVD Timor itu.
Hasil keputusan rapat ini akan berlaku mulai pekan ini menyesuaikan dengan jam kerja Puspas sebagaimana telah ditetapkan yaitu jam kerja mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 13.30 Wita.
Perubahan jadwal kerja ini akan selalu mengikuti situasi dan kondisi pandemi saat ini. Apabila keadaan kembali normal dan semua kegiatan pastoral berjalan seperti sedia kala, maka dengan sendirinya jadwal ini akan berubah kembali seperti semula. ***