Berdasarkan fakta historis, maka persaudaraan Fransiskan terus-menerus membarui janji kesetiaan kepada Gereja setiap tanggal 16 April. Pembaharuan janji ini juga yang dilakukan oleh KEFRALA (Keluarga Fransiskan Lampung) di Gereja St. Yohanes Rasul, Kedaton-Bandar Lampung. Berhubung tanggal 16 April tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah, maka pembaharuan janji setia diadakan pada hari Selasa, 18 April 2017.
Pembaharuan ini menjadi pembaharuan pertama yang dilakukan oleh KEFRALA, dan diawali dengan refleksi bersama yang bertemakan Fransiskan: Pribadi Katolik Injili. Dalam refleksi yang dibimbing oleh P. Ruben OFM ini (juga sebagai Ketua KEFRALA), para fransiskan mencoba melihat kesetiaan mereka terhadap Injil, atau dalam bahasa Fransiskus sendiri, “Menepati Injil Suci Tuhan kita Yesus Kristus”. Kesetiaan itu juga tercermin dalam sikap ketaatan kepada Gereja-Nya. Dalam hal ini, Fransiskus sadar bahwa tanpa uskup, imam dan diakon orang tidak dapat berbicara tentang Gereja dan bahwa ketaatan adalah syarat suatu persekutuan. Dasar iman-tanpa-syarat Fransiskus kepada Gereja: “Bunda Gereja yang kudus tidak membatasi dirinya untuk memberi dan memelihara hidup seorang manusia, tetapi juga membimbing dia dengan hirarkinya.
Ketaatan kepada Gereja melalui ketaatan yang diprofesikan oleh Fransiskus dan para Saudaranya di hadapan Paus hendak menegaskan bahwa Fransiskan adalah seorang Katolik yang menghayati Injil Suci di dalam Gereja Katolik yang Kudus. Oleh karena itu, sebagai Fransiskan harus mempunyai 2 sikap yaitu: 1). Setia kepada Gereja yang ditunjukkan oleh pelayan-pelayannya, dan 2). Menghormati Imam karena jabatannya.
Setelah refleksi bersama, dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Sebagai Gembala Utama dalam kekuskupan ini, Mgr. Yohanes menerima pembaharuan janji para Fransiskan se-Lampung. Dalam kotbahnya, beliau mengharapkan bahwa para Fransiskan menjadi promotor kejujuran dan keadilan ditengah dunia koruptif saat ini. Seperti seruan yang dirumuskan oleh Sidang KWI; STOP KORUPTIF yang mengambil tema “Membedah dan Mencegah Mentalitas serta Perilaku Koruptif”.
Ekaristi Syukur pembaharuan ini ditutup dengan berkat meriah dan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama di halaman gereja. PROFICIAT untuk semua pengikut Bapa Fransiskus***(Ans)