Tuhan Tidak Tidur

Puji dan syukur bagi-Mu ya Tuhan atas panggilan suci ini. Aku mengalami betapa indahnya pangilan-Mu, dengan kebebasan yang penuh. Aku menjawab panggilan suci yang penuh misteri. Menurut pandangan manusia itu tidak mungkin, namun di mata Tuhan mungkin.

Syukur karena aku dijadikan alat-Mu dan telah kujawab dengan tanggung-jawab melalui tugas yang diberikan kongregasi. Kusumbangkan semampuku sebagai ungkapan syukur atas panggilan suci ini.

Dalam perjalanan waktu yang panjang, rasa syukur menjadi suster FSGM mewarnai hari–hari hidupku sampai saat ini. Aku sungguh gembira atas teladan para suster pendahulu yang memberi teladan baik dan membentuk hidupku menjadi lebih  baik lagi.

Merekalah yang membantu hidupku dengan teladan yakni: semangat persaudaraan, perjuangan, kesederhanaan, menghargai sesama apa pun ujud dan  karakternya, dan perjuangan hidup.

Rasa syukur juga kualami karena diberi kepercayaan hidup, tinggal di beberapa komunitas. Di setiap  komunitas mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Di situlah panggilan semakin dimurnikan.

Menjadi suster FSGM  membuahkan kesetiaan sebagai anggota Suster FSGM. Cinta Allah nyata dalam hidup bersama dan dalam tugas perutusan seberat apa pun, kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Keyakinan dan rasa percaya yang kumiliki adalah, “Tuhan itu tidak tidur.”

Dalam perjalanan waktu yang panjang tak dapat dipungkiri ada banyak tantangan yang datang. Untuk setia pada panggilan sebagai suster FSGM, aku berjuang dengan jatuh bangun untuk mendisiplinkan diri sendiri. Selalu ingat akan tujuan awal masuk biara  mau cari apa?

Terimakasih Tuhan untuk panggilan dan kasih setia-Mu yang boleh kuterima sampai saat ini. Amin

Sr. M. Tekla