By. Sr. Theresa Maria
Dalam perjalanan yang kita tempuh, entah perjalanan ke suatu tempat, atau perjalanan dalam kehidupan, selalu ada pribadi-pribadi yang hadir di sekeliling kita. Mereka itulah teman dalam perjalanan kita.
Bersama teman, kita dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Bersama teman, kita mengenali jalan-jalan yang kita lalui. Bersama teman, kita menyusun sebuah bangunan yang bisa kita maknai dan bisa menjadi kekuatan dalam perjalan kita. Bersama teman, kita menerima dan memberi cinta. Bersama teman juga, kita mengalami luka dan kecewa. Dalam perjalanan, kita menjadi teman untuk yang lain, orang lain juga menjadi teman untuk kita. Orang lain hadir untuk saya, dan saya pun hadir untuk orang lain. Terkadang sama dan seiring… terkadang berbeda dan sangat asing. Terkadang mengerti dan memahami, tetapi terkadang masa bodoh dan tak peduli.
Siapa pun teman atau pribadi yang hadir dalam perjalanan kita, adalah hadiah dan anugerah. Mencintai, memahami, mengampuni dan menerima adalah suatu sikap kebesaran jiwa yang bisa kita lakukan untuk terus menerus membarui hidup sebagai teman seperjalan.
Membarui hidup juga bisa kita lakukan dengan datang ke hadapan Tuhan. Mendoakan teman-teman yang hadir dalam perjalanan kita dan memohonkan berkat bagi mereka. Selain itu, kita juga bisa membaruinya dengan memohon pengampunan, karena dalam pertemanan kita pun sering melukai hati mereka.
Kita masing-masing pasti memiliki arti, “Siapakah teman seperjalanan bagi saya?”. Mari… menghargai dan berterimakasih kepada pribadi-pribadi yang hadir dalam perjalanan hidup kita, sebab merekalah wujud nyata dari kehadiran Allah sendiri dalam hidup kita… Selamat mensyukuri pertemanan-pertemanan kita, semoga Tuhan memberkati…***