FSGM Bersinergi Bersama Segenap Ciptaan -Aksi Penanaman Pohon Mangrove

Redaksi
3 Min Read

Dalam semangat merawat bumi dan memperingati momen-momen bersejarah, kegiatan penanaman pohon mangrove digelar di Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi, Desa Wisata Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Sabtu 12 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Yubileum 2025, memperingati 25 tahun berdirinya SMA Fransiskus, 800 tahun Gita Sang Surya (Kidung Segenap Ciptaan), dan Arah Dasar Tahun ke-VIII Keuskupan Tanjungkarang.

Acara diikuti oleh para guru dan siswa Fransiskus, para suster FSGM, Dinas Kehutanan, dan Laudato Si Keuskupan Tanjungkarang. serta masyarakat lokal yang peduli terhadap pelestarian lingkungan pesisir.

Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo dalam kata sambutannya menekankan pentingnya kesadaran dan perubahan mentalitas dalam merawat lingkungan.

“Gerakan kecil seperti ini dapat menjadi awal dari aksi yang lebih besar bagi bumi Lampung. Perubahan dimulai dari cara kita memandang lingkungan—tidak lagi sebagai tempat membuang, tetapi sebagai bagian dari diri kita sendiri,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya edukasi lintas generasi dan memastikan aksi lingkungan seperti ini tidak berhenti sebagai formalitas belaka, namun berkelanjutan dan ditanamkan dalam hati generasi muda.

Ketua Yayasan Dwi Bakti Bandarlampung Sr. M. Editha FSGM menyampaikan, penanaman mangrove ini menjadi wujud syukur atas perjalanan pelayanan, serta implementasi nyata dari Arah Dasar (ArDas) Keuskupan Tanjungkarang Tahun ke-VIII, yang bertema “Peziarah Harapan Bersinergi Bersama Segenap Ciptaan Menyongsong Generasi Emas.”

“Momen ini sekaligus menyatu dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 19 Juni dan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli. Kegiatan hari ini adalah bagian dari semangat Laudato Si’ yang mengajak kita menjaga bumi sebagai rumah bersama,” ujar Sr. Editha.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras hingga acara ini dapat terlaksana dengan baik.

Kepala SMA Fransiskus Bandarlampung Sr. M. Floriani FSGM mengatakan kegiatan ini bukan hanya menanam pohon, tetapi juga menyemai harapan dan membangun masa depan yang lestari. Menurutnya, penanaman mangrove ini menjadi simbol harapan dan langkah awal menuju masa depan yang lebih baik—bagi bumi, bagi sesama, dan bagi generasi yang akan datang.

“Sebagaimana semangat St. Fransiskus Assisi, kegiatan ini mengajak seluruh insan untuk menyapa ciptaan sebagai saudara, menjaga alam dengan penuh kasih, dan menjalani kehidupan yang selaras dengan semesta,” katanya.

Ia mengajak untuk menyatukan hati dan tekad demi keutuhan rumah bersama. Ini sebagai tanda bakti kepada Tuhan dan warisan bagi generasi mendatang.

Ketua Panitia Kegiatan Sr. M. Elfrida FSGM menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini bukan hanya simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga bentuk konkret refleksi spiritual atas kasih Tuhan terhadap ciptaan-Nya. “Penanaman mangrove ini menjadi momentum yang menyatukan iman, pendidikan, dan kepedulian ekologis,” jelasnya,

Hadir Sodikin, S.Sos. M.Si Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan BPDAS Way Seputih Way Sekampung Kehutanan. ***

Redaksi

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *