“Syukur Tuhan dan terimakasih, Engkau mengajari aku untuk hidup melalui berbagai kesulitan, pengetahuan maupun pengalaman hidup sehari-hari yang menjadikan aku tetap setia kepada-Mu.”
Sr. M. Hermien Lasiyem FSGM
Senin, 30 Januari 2017 pukul 20.00 WIB, Bapa Yang Mahakasih telah memanggil Suster M. Hermien yang terkasih ke dalam kemuliaan kerajaan-Nya.
Sr. M. Hermien lahir pada tanggal 14 Mei 1950 di Kalasan, Yogyakarta Keuskupan Agung Semarang dari pasangan Bapak Mateus Kaliman dan Ibu Matea Murtinem. Beliau dipermandikan di Gereja Kalasan pada tanggal 20 Maret 1960 dan menerima Sakramen Penguatan pada tanggal 25 Oktober 1960 di Kalasan.
Veronica Lasiyem adalah nama Sr. M. Hermien sebelum masuk biara. Pada tanggal 30 Desember 1972 beliau masuk postulat Suster-Suster Fransiskan St. Georgius Martir di Pringsewu, memulai masa Novisiat pada tanggal 08 Desember 1973, mengikrarkan profesi pertama tanggal 23 Desember 1975, dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dalam profesi kekal pada tanggal 08 Juli 1983.
Beliau mengabdikan diri dalam hidup membiara dengan tugas pelayanan sebagai pendidik di berbagai tempat:
- Tahun 1975-1979 dan tahun 1987-1992 di Komunitas St. Fransiskus Kampung Ambon bertugas sebagai Kepala Sekolah SD Fransiskus Kampung Ambon sedangkan tahun 2000-2009 bertugas sebagai Kepala Sekolah SMP Fransiskus Kampung Ambon.
- Tahun 1979-1981 di Komunitas St. Fransiskus Dalem bertugas sebagai Kepala Sekolah TK Fransiskus Dalem.
- Tahun 1981-1987 di Komunitas St. Fransiskus Pahoman bertugas sebagai Kepala Sekolah TK Fransiskus 2 Rawalaut dan tahun 1996-2000 bertugas sebagai Kepala Sekolah SD Fransiskus 2 Rawalaut.
- Tahun 1992-1996 di Komunitas Senopati OSF Yogyakarta untuk studi lanjut.
- Tahun 2009 sampai beliau dipanggil Tuhan di Komunitas St. Yusuf Pringsewu bertugas di perpustakaan provinsi dan mengelola makam biara.
Sejak bulan Juli 2016 kesehatan Sr. M. Hermien menurun, maka Sr. M. Hermien dibawa ke Komunitas Maria Fatima Gisting untuk mendapatkan perawatan secara khusus. Namun setelah beberapa waktu lamanya dirawat di RS. Panti Secanti Gisting, kondisi kesehatan Sr. M. Hermien tidak menunjukkan perkembangan, maka disarankan oleh dokter untuk dirujuk ke Rumah Sakit Sint Carolus Jakarta guna pemeriksaan, pengobatan dan perawatan lebih lanjut.
Sr. M. Hermien merupakan seorang pribadi yang penuh tanggungjawab, teliti dan memiliki kesiapsediaan yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas yang dipercayakan kepadanya, sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan sesama. Bahkan rasa sakit bukan menjadi alasan bagi Sr. M. Hermien untuk tidak bekerja.
Dalam refleksinya, Sr. M. Hermien menyadari penuh akan ketergantungannya pada Allah dengan mengatakan “Pengalaman demi pengalaman kulalui dengan pertolongan rahmat Ilahi, aku hanya bergantung pada Tuhan agar aku diberi kekuatan iman”. Keyakinan itu juga terwujud dalam hidup keseharian beliau dengan kesetiaanya dalam doa, baik pribadi maupun bersama. Di komunitas Sr. M. Hermien selalu hadir dalam kebersamaan dan mengikuti acara komunitas dengan teratur.
Dalam permenungannya Sr. M. Hermien mengungkapkan,
“Termangu hati ini untuk mengetuk pintu, beranikah aku untuk mengabdi Tuhan dan sesama seumur hidupku, bantu aku Tuhan agar mampu menemukan diri-Mu melalui karya tarekat ini.
Syukur Tuhan dan terimakasih, Engkau mengajari aku untuk hidup melalui berbagai kesulitan, pengetahuan maupun pengalaman hidup sehari-hari yang menjadikan aku tetap setia kepada-Mu.
Ajarilah aku untuk berpasrah diri, menerima diri dan sesama apa adanya, sehingga nama-Mu tetap dimuliakan.”
Dengan penuh kepasrahan dan kesadaran akan kerapuhan dirinya Sr. M. Hermien dengan kesadaran penuh meminta untuk menerima Sakramen minyak suci sebagai kekuatan dalam menghadapi sakitnya, maka hari itu juga tanggal 23 Januari 2017 beliau menerima sakramen minyak suci dari Rm. Albertus Hendaryono Pr.
Pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 20.00 WIB. Sr. M. Hermien dijemput Tuhan Sang pemberi hidup didampingi dengan doa-doa para Suster.
Kini Tuhan yang baik itu telah menjawab refleksi iman Sr. M. Hermien, “Ke mana Tuhan akan Kaubawa aku?”
Tuhan telah menjawabnya dengan mengambil seluruh penderitaannya dan memberinya kebahagiaan yang kekal bersama para kudus di surga.
Selamat jalan Sr. M. Hermien,
Terimakasih atas kebersamaan dan teladan kesetiaan yang boleh kami alami bersama suster selama ini.
Doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini supaya kami juga dimampukan untuk mengabdi Engkau seumur hidup kami melalui persaudaraan FSGM.
[Best_Wordpress_Gallery id=”18″ gal_title=”RIP Sr. M. Hermien FSGM”]